Reglow Clinic

Dark Circle Tak Hilang Meski Sudah Cukup Tidur? Ini Alasannya

Dipublikasikan pada: 08 Sep 2025

Gambar artikel

Dark Circle Tak Hilang Meski Sudah Cukup Tidur? Ini Alasannya

"Sudah tidur 8 jam tiap malam, tapi kalau bangun mata masih hitam? Kok bisa sih?” Kalau kamu juga mengalami hal ini, kamu nggak sendiri. Banyak orang yang merasa lingkaran gelap di bawah mata alias dark circle muncul meskipun waktu tidur sudah cukup. Nyatanya, mata panda tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur saja. Yuk, kulik lebih dalam penyebabnya dan gimana cara mengatasinya!

1. Faktor Genetik dan Warisan Keluarga

Faktor genetik adalah penyebab umum terjadinya periorbital hyperpigmentation atau dark circle. Studi Periorbital Hyperpigmentation: A Comprehensive Review menunjukkan bahwa kondisi ini sering bersifat herediter terutama pada orang dengan kulit gelap. Ditandai dengan tipisnya kulit di bawah mata, pigmen berlebih, dan kapiler yang lebih terlihat. Ini merujuk pada sifat atau kondisi kulit yang diturunkan dari orang tua atau leluhur, termasuk struktur kulit di sekitar mata. Jika kamu mewarisi kulit yang sangat tipis, warna kulit tertentu, atau pembuluh darah yang lebih menonjol di area bawah mata, maka kamu lebih rentan mengalami lingkaran hitam. 

Biasanya, orang yang memiliki keluarga dekat seperti orang tua atau saudara kandung dengan kondisi serupa, akan lebih mudah mengalami mata panda sejak usia muda. Karena kulit di bawah mata sangat tipis, warna gelap dari pembuluh darah akan lebih mudah terlihat, terutama jika kamu secara genetik memiliki jaringan kulit yang transparan atau pigmentasi yang lebih pekat. Inilah mengapa, meskipun kamu tidur dengan durasi cukup setiap hari, warna biru keunguan di bawah mata bisa tetap tampak jelas.

2. Penuaan Kulit dan Hilangnya Elastisitas

Seiring bertambahnya usia, kulit kita secara alami mengalami penurunan kadar kelembapan, kolagen, dan elastin. Inilah yang disebut dengan proses penuaan kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih tipis, kendur, dan kurang mampu menyamarkan pembuluh darah atau bayangan di bawah mata. Kondisi ini umumnya mulai terjadi pada usia 30 tahun ke atas, terutama pada mereka yang tidak rutin merawat kulit dengan pelembap atau perlindungan dari sinar matahari. Ketika kolagen dan elastin berkurang, lapisan kulit jadi lebih transparan dan longgar. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah mata lebih terlihat dari luar, menciptakan bayangan gelap meskipun kamu sudah tidur cukup dan menjaga pola istirahat.

3. Mata Lelah dan Paparan Layar yang Berlebihan

Penggunaan mata secara terus-menerus, terutama saat menatap layar komputer, ponsel, atau televisi tanpa jeda, dapat menyebabkan mata lelah atau eye strain. Hal ini sering terjadi pada pekerja kantoran, mahasiswa, atau siapa saja yang terbiasa menggunakan gawai dalam jangka waktu lama. Kondisi ini memicu ketegangan pada pembuluh darah di sekitar mata, membuatnya melebar dan menonjol. Paparan layar yang konstan memaksa mata bekerja lebih keras, sehingga aliran darah ke area sekitar mata meningkat. Ini menyebabkan pembuluh darah terlihat lebih jelas, menciptakan lingkaran hitam. Apalagi jika kamu kurang sering berkedip saat menatap layar, kulit di area mata bisa tampak lebih kusam, memperkuat kesan lelah meskipun kamu sebenarnya cukup tidur.

4. Dehidrasi 

Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Selain berdampak pada kesehatan umum, dehidrasi juga sangat berpengaruh terhadap penampilan kulit, termasuk area bawah mata. Mereka yang jarang minum air putih, sering mengonsumsi minuman berkafein atau alkohol, atau memiliki aktivitas fisik berat tanpa mengganti cairan tubuh. Seperti pekerja outdoor dan atlet lebih berisiko mengalami kondisi ini. Saat tubuh kekurangan cairan, kulit akan kehilangan volume dan elastisitas, sehingga area bawah mata yang sudah tipis akan tampak lebih cekung, pucat, dan berbayang. Kombinasi antara tekstur kulit yang kering dan cekungan ini memperkuat tampilan lingkaran hitam, membuat wajah terlihat lebih lelah dari seharusnya.

5. Alergi dan Peradangan

Alergi adalah reaksi sistem imun terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, seperti debu, serbuk bunga, makanan, atau bahkan kandungan dalam produk kosmetik. Saat tubuh mengalami alergi, ia akan melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan rasa gatal, termasuk di area sekitar mata. Kondisi ini umum terjadi pada penderita alergi musiman, eksim, atau rhinitis alergi, serta mereka yang terpapar bahan iritan seperti polusi dan parfum. Histamin yang dilepaskan akan memperbesar pembuluh darah, dan karena kulit di bawah mata sangat tipis, pelebaran ini akan terlihat lebih jelas sebagai lingkaran gelap. 

Di samping itu, kebiasaan mengucek mata karena gatal juga dapat memperburuk kondisi. Gesekan berulang bisa merusak pembuluh darah kecil (kapiler), meninggalkan bekas gelap yang memperparah tampilan dark circle. Studi Treatments of Infra-Orbital Dark Circles by Various Etiologies menyebutkan Pasien dengan rhinitis alergi bahkan bisa mengalami postinflammatory hyperpigmentation akibat gosok berulang saat gatal. 

6. Gaya Hidup Nggak Sehat

Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, begadang, dan pola makan yang buruk termasuk dalam gaya hidup tidak sehat yang berdampak langsung pada kesehatan kulit. Orang yang memiliki gaya hidup seperti ini biasanya cenderung mengalami masalah kulit lebih cepat, termasuk lingkaran hitam di bawah mata. Merokok mempersempit pembuluh darah dan mengurangi pasokan oksigen ke jaringan kulit, sedangkan alkohol menyebabkan dehidrasi dan peradangan. Selain itu, pola tidur yang tidak teratur bisa menghambat proses regenerasi sel kulit yang penting untuk menjaga kesegaran wajah. Akumulasi dari semua kebiasaan ini membuat kulit di bawah mata tampak lebih gelap, kering, dan kurang nutrisi, sehingga mata panda semakin terlihat meskipun kamu tidak merasa kelelahan secara fisik.

7. Paparan Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) dari matahari bisa merusak jaringan kulit dan merangsang peningkatan produksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit. Jika tidak menggunakan sunscreen, paparan UV ini akan menyebabkan pigmentasi berlebih, termasuk di area bawah mata. Orang yang sering beraktivitas di luar ruangan seperti pekerja lapangan, atlet outdoor, atau mereka yang rutin berjalan kaki namun lupa memakai pelindung seperti sunscreen dan kacamata hitam, lebih berisiko mengalami kondisi ini. Paparan matahari yang intens akan memicu sel-sel pigmen di bawah mata bekerja lebih aktif, apalagi pada orang dengan kulit gelap atau mereka yang rentan mengalami hiperpigmentasi. Akibatnya, kulit di bawah mata tampak lebih gelap dari area wajah lainnya, menciptakan kontras yang menonjol dan memperkuat tampilan lingkaran hitam.

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing

Cara Mengatasi Dark Circle yang Tahan Lama

Dari berbagai penyebab di atas, sebetulnya dark circle bisa diakali dengan beberapa tips sederhana dan perawatan:

  1. Kompres Dingin
    Gunakan es atau kain dingin di mata sekitar 15–20 menit. Cara ini bisa mengecilkan pembuluh darah, sehingga lingkaran mata jadi tampak lebih samar.
     
  2. Tidur Seimbang
    Pastikan quality sleep 7–9 jam. Tapi ingat, terlalu banyak juga nggak baik—istirahat yang seimbang lebih efektif .
     
  3. Hidrasi Optimal
    Minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Tambahkan buah dan sayur tinggi air seperti semangka, mentimun, atau melon untuk kulit yang lebih segar.
     
  4. Kurangi Rokok & Alkohol
    Jika bisa, berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol serta kafein. Ini membantu aliran darah lancar dan perbaikan kolagen di sekitar mata.
     
  5. Gunakan Krim Mata yang Tepat
    Pilih produk dengan kandungan seperti retinol, vitamin C, vitamin K, kafein, atau hidrokuinon yang dipercaya mampu mencerahkan lingkaran hitam. Gunakan sesuai petunjuk dan secara rutin.
     
  6. Tabir Surya dan Kacamata
    Oleskan sunscreen SPF ≥ 30 di area mata dan jangan lupa kacamata hitam saat keluar rumah untuk melindungi mata dan menghindari over-pigmentasi.
     
  7. Hindari Mengucek Mata
    Usahakan jangan mengucek mata, terutama saat alergi. Jika gatal atau pedih, kompres dingin bisa jadi solusi lebih ramah.
     
  8. Concealer = Selamat Tinggal Mata Panda!
    Saat kamu butuh tampil maksimal untuk acara penting, concealer adalah sahabatmu. Pilih shade yang sesuai kulit, tipiskan dan ratakan dengan teliti.
     

Kapan Harus Konsultasi Dokter?

Kalau kamu sudah mencoba berbagai cara alami maupun perubahan gaya hidup tapi lingkaran hitam di bawah mata tetap membandel dan terlihat jelas setiap pagi, ini saatnya mempertimbangkan konsultasi ke dokter kulit atau dermatolog. Ada kemungkinan dark circle kamu disebabkan oleh faktor yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut, seperti pigmentasi yang dalam, pembuluh darah yang menonjol, atau kulit yang sudah mengalami penipisan parah.

Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan perawatan peeling khusus area mata panda yang dirancang untuk membantu mengangkat sel kulit mati, mencerahkan pigmentasi halus, dan merangsang regenerasi kulit baru di area bawah mata yang sensitif. Selain itu, pilihan lain yang makin populer adalah Skinbooster NCTF, yaitu injeksi mikro yang mengandung asam hialuronat, vitamin, mineral, dan antioksidan untuk menghidrasi kulit dari dalam, memperbaiki tekstur, dan mencerahkan area sekitar mata secara bertahap.Kabar baiknya, kedua perawatan ini tersedia di Reglow Klinik by dr. Shindy Putri, yang dikenal dengan pendekatan profesional dan hasil yang aman serta efektif. Jika kamu ingin solusi yang lebih optimal dan sesuai kebutuhan kulit, tidak ada salahnya berkonsultasi langsung dengan dokter di Reglow Klinik untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tentunya, keputusan perawatan terbaik tetap bergantung pada diagnosis dokter setelah mengevaluasi kondisi kulitmu secara langsung. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi jika kamu ingin hasil yang lebih maksimal dan personal sesuai kebutuhan kulitmu.

 

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Periorbital Hyperpigmentation: A Comprehensive Review
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Treatments of Infra-Orbital Dark Circles by Various Etiologies
 

Diulas oleh: dr. Yunita

 

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing
Kembali ke daftar artikel