Mau Kulit Kencang dan Elastis? Ini Faktor Penting yang Harus Kamu Tahu
Kulit yang kencang dan elastis adalah dambaan banyak orang, karena mencerminkan kesehatan dan vitalitas. Namun, seiring bertambahnya usia dan berbagai faktor lainnya, kulit dapat kehilangan kekenyalannya. Memahami penyebab kulit kendur dan cara mengatasinya adalah langkah awal untuk menjaga penampilan tetap segar dan awet muda.
Penyebab Kulit Kendur
Kulit kendur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut beberapa penyebab utamanya:
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dan elastin—dua protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit—menurun. Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis, sehingga mudah kendur dan berkerut.
2. Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak serat kolagen dan elastin di kulit. Kerusakan ini mempercepat proses penuaan kulit, menyebabkan keriput, bintik hitam, dan kehilangan elastisitas. Penggunaan tabir surya secara rutin sangat penting untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar UV.
3. Penurunan Berat Badan Drastis
Penurunan berat badan yang cepat dapat membuat kulit tidak sempat menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh yang baru, terutama jika penurunan berat badan terjadi dalam waktu singkat. Akibatnya, kulit menjadi kendur karena kehilangan volume penyangga di bawahnya.
4. Merokok
Kebiasaan merokok dapat merusak kolagen dan elastin di kulit. Selain itu, nikotin dalam rokok menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke kulit, yang mempercepat proses penuaan dan menyebabkan kulit menjadi kusam serta kendur.
5. Kehamilan
Selama kehamilan, kulit mengalami peregangan untuk mengakomodasi pertumbuhan janin. Setelah melahirkan, kulit mungkin tidak sepenuhnya kembali ke kondisi semula, terutama jika elastisitas kulit berkurang, sehingga menyebabkan kulit kendur.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Ehlers-Danlos, dapat mempengaruhi jaringan ikat di kulit, menyebabkan kulit menjadi lebih elastis dan mudah kendur. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mencurigai adanya kondisi medis yang mempengaruhi elastisitas kulit Anda.
Cara Mengencangkan Kulit Secara Alami
Meskipun proses penuaan tidak dapat dihentikan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga dan meningkatkan kekencangan kulit secara alami:
1. Rutin Berolahraga
Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan produksi kolagen, yang penting untuk menjaga elastisitas kulit. Latihan kekuatan dan kardio dapat membantu mengencangkan otot di bawah kulit, memberikan tampilan kulit yang lebih kencang.
2. Pijat Wajah
Pijatan wajah secara teratur dapat meningkatkan aliran darah dan merangsang produksi kolagen. Gunakan minyak alami seperti minyak zaitun atau minyak kelapa untuk memijat wajah dengan lembut, membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan elastisitas kulit.
3. Menggunakan Masker Alami
Masker wajah dari bahan alami seperti putih telur, madu, atau alpukat dapat membantu mengencangkan kulit. Putih telur, misalnya, mengandung protein tinggi yang dapat membantu mengencangkan pori-pori dan meningkatkan elastisitas kulit.
4. Konsumsi Makanan Bergizi
Asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk kesehatan kulit. Konsumsi makanan kaya vitamin C, E, dan A, serta mineral seperti seng dan selenium, dapat membantu produksi kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
5. Hidrasi yang Cukup
Minum air yang cukup setiap hari membantu menjaga kelembapan kulit dan meningkatkan elastisitasnya. Kulit yang terhidrasi dengan baik tampak lebih kenyal dan sehat.
6. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup memungkinkan tubuh memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan memproduksi kolagen baru. Kurang tidur dapat mempercepat proses penuaan dan menyebabkan kulit tampak kusam serta kendur.
Perawatan Medis untuk Mengencangkan Kulit
Jika perawatan alami tidak memberikan hasil yang diinginkan, beberapa prosedur medis dapat dipertimbangkan untuk mengencangkan kulit:
1.Skin Booster
Skin booster DNA salmon adalah prosedur injeksi yang mengandung polinukleotida dari DNA ikan salmon. Bahan ini dikenal kaya akan antioksidan dan memiliki kemampuan untuk merangsang regenerasi sel kulit serta meningkatkan produksi kolagen. Perawatan ini direkomendasikan bagi individu yang mengalami kulit kusam, dehidrasi, atau tanda-tanda penuaan seperti garis halus dan penurunan elastisitas, baik pria maupun wanita usia 25 tahun ke atas.
Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik kecantikan resmi dan profesional, seperti Reglow Klinik, di bawah pengawasan dokter kulit berpengalaman untuk memastikan hasil yang aman dan optimal. Dokter akan menyuntikkan larutan DNA salmon ke lapisan dermis kulit menggunakan teknik microinjection. Prosedur ini umumnya tidak memerlukan waktu lama, dan setelahnya kulit akan terasa lebih lembab, kenyal, serta tampak lebih segar dalam beberapa hari hingga minggu setelah perawatan.
Ramadhan Glowing
Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Beberapa studi ilmiah telah meneliti efektivitas polinukleotida dalam bidang estetika. Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam Journal berjudul The Effectiveness of Polynucleotides in Esthetic Medicine: A Systematic Review menyimpulkan bahwa injeksi polinukleotida menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi kerutan, memperbaiki tekstur kulit, dan meningkatkan elastisitas. Efek samping yang dilaporkan umumnya ringan dan sementara, dengan tingkat kepuasan pasien yang tinggi, menjadikan perawatan ini sebagai intervensi kosmetik yang efektif dan ditoleransi dengan baik.
Skin booster DNA salmon menawarkan pendekatan inovatif dalam perawatan kulit, dengan dukungan ilmiah yang menunjukkan efektivitasnya dalam meremajakan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, penting untuk melakukan konsultasi dengan profesional dan mempertimbangkan semua aspek sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan ini.
3. Botox dan Filler
Botox dan filler adalah dua prosedur estetika non-bedah yang populer untuk mengatasi tanda-tanda penuaan pada wajah. Meskipun keduanya bertujuan memperbaiki penampilan, mekanisme kerja dan manfaatnya berbeda.
Botox: Mengurangi Kerutan Dinamis
Botox, atau botulinum toxin tipe A, bekerja dengan menghambat pelepasan asetilkolin di sinaps neuromuskular, sehingga menyebabkan relaksasi otot. Dengan mengendurkan otot-otot wajah yang aktif, Botox efektif mengurangi kerutan dinamis seperti garis dahi, garis glabellar (antara alis), dan kerutan di sekitar mata (crow's feet).
Sebuah tinjauan sistematis berjudul Botulinum toxin type A for facial wrinkles menunjukkan bahwa injeksi Botox dapat mengurangi kerutan dalam waktu empat minggu setelah perawatan, meskipun ada risiko ptosis (kelopak mata turun) yang perlu diperhatikan. Selain itu, studi lain menunjukkan bahwa Botox juga dapat memperbaiki kualitas kulit, termasuk tekstur dan elastisitas, serta mengurangi produksi sebum dan ukuran pori.
Filler: Mengembalikan Volume Wajah
Filler, khususnya yang berbasis asam hialuronat, digunakan untuk mengisi volume yang hilang pada wajah akibat penuaan. Dengan mengembalikan volume pada area seperti pipi, garis senyum (nasolabial fold), dan dagu, filler membantu mengencangkan kulit dan mengembalikan kontur wajah yang muda.
Sebuah studi berjudul High Patient Satisfaction of a Hyaluronic Acid Filler Producing Enduring Full-Facial Volume Restoration: An 18-Month Open Multicenter Study menunjukkan bahwa penggunaan filler asam hialuronat dapat memberikan peningkatan volume wajah yang bertahan hingga 18 bulan, dengan tingkat kepuasan pasien yang tinggi dan tolerabilitas yang baik. Studi lain menegaskan bahwa filler efektif dan aman untuk restorasi volume wajah bagian tengah, dengan hasil yang bertahan lama dan tolerabilitas yang baik.
Botox dan filler menawarkan pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi dalam peremajaan wajah. Botox efektif untuk mengurangi kerutan dinamis dengan merelaksasi otot, sementara filler mengembalikan volume yang hilang, membantu mengencangkan kulit dan memperbaiki kontur wajah. Keduanya memiliki profil keamanan yang baik dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu untuk mencapai hasil estetika yang optimal.
Kulit yang kencang dan elastis bukan hanya soal penampilan, tetapi juga cerminan kesehatan kulit yang optimal. Seiring bertambahnya usia dan berbagai faktor seperti paparan sinar matahari, gaya hidup tidak sehat, atau perubahan berat badan, kulit memang cenderung kehilangan kekencangannya. Namun kabar baiknya, kondisi ini bisa diatasi bahkan dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Perawatan alami seperti olahraga rutin, pijat wajah, konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, serta menjaga hidrasi merupakan fondasi penting untuk menjaga elastisitas kulit dari dalam. Di sisi lain, kemajuan dunia estetika juga menawarkan berbagai pilihan medis yang aman dan efektif, seperti skin booster DNA salmon, Botox, dan filler, yang telah terbukti secara ilmiah mampu membantu memperbaiki tampilan kulit dan memperlambat tanda-tanda penuaan.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The Effectiveness of Polynucleotides in Esthetic Medicine: A Systematic Review
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Botulinum toxin type A for facial wrinkles
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. High Patient Satisfaction of a Hyaluronic Acid Filler Producing Enduring Full-Facial Volume Restoration: An 18-Month Open Multicenter Study
Diulas oleh: dr. Yunita
Ramadhan Glowing
Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!
