Kulit Tak Lagi Elastis? Begini Cara Mengembalikan Kekencangannya
Seiring bertambahnya usia, terutama saat memasuki masa menopause, banyak wanita mengalami perubahan pada kulit mereka. Kulit yang dulunya kencang dan elastis mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan seperti keriput dan kekenduran. Namun, jangan khawatir! Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, Anda dapat membantu mengembalikan kekencangan kulit dan menjaga penampilan tetap segar.
Mengapa Elastisitas Kulit Menurun?
Elastisitas kulit bergantung pada kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan lentur. Saat menopause, produksi hormon estrogen menurun, yang berdampak pada berkurangnya produksi kolagen dan elastin. Akibatnya, kulit menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis.
Cara Mengembalikan Kekencangan Kulit
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengembalikan elastisitas kulit:
1. Konsumsi Suplemen Kolagen
Suplemen kolagen adalah produk berbentuk kapsul, tablet, bubuk, atau minuman yang mengandung peptida kolagen terhidrolisis, yakni bentuk kolagen yang mudah diserap tubuh. Bagi Anda yang berusia 30 tahun ke atas dan mulai melihat garis halus atau area pipi yang tampak kurang kencang, menambahkan suplemen kolagen ke dalam rutinitas harian bisa sangat membantu. Sebaiknya Anda mulai mengonsumsinya secara rutin segera setelah muncul tanda-tanda penuaan atau memasuki masa menopause, karena kolagen alami kulit sudah mulai menurun. Dengan cara kerja merangsang fibroblas di dermis untuk memproduksi kolagen baru, suplemen ini secara bertahap mengisi kembali ‘ruang’ di antara serat kolagen dan elastin, sehingga kulit kembali terasa padat, lentur, dan tampak lebih muda. Sebuah meta analisis berjudul Effects of hydrolyzed collagen supplementation on skin aging: a systematic review and meta-analysis menunjukkan bahwa konsumsi kolagen terhidrolisis selama 90 hari efektif dalam mengurangi penuaan kulit, termasuk mengurangi kerutan dan meningkatkan elastisitas serta hidrasi kulit .
2. Gunakan Produk Perawatan Kulit yang Tepat
Memilih produk skincare dengan bahan aktif seperti retinol, vitamin C, dan asam hialuronat adalah kunci bagi siapa saja yang ingin memperbaiki tekstur kulit dan mengembalikan kekenyalannya. Baik untuk kulit yang mulai kusam maupun yang sudah menunjukkan kerutan halus. Formulasi ini paling ideal dipakai setiap hari, pagi–malam; retinol di malam hari untuk merangsang produksi kolagen, sedangkan vitamin C dan asam hialuronat dapat digunakan pagi dan malam untuk melindungi dan mengunci kelembaban. Kombinasi ketiganya bekerja sinergis: retinol menggugah regenerasi sel, vitamin C sebagai antioksidan menjaga kolagen agar tidak rusak, dan asam hialuronat menarik serta mempertahankan cairan di lapisan kulit, sehingga permukaan kulit terasa lebih kenyal dan terlihat plump.
3. Jaga Kelembaban Kulit
Menjaga kelembaban kulit berarti rutin mengaplikasikan pelembab yang mengandung humektan (misalnya gliserin), emolien (seperti ceramide), dan oklusif untuk memperkuat lapisan pelindung kulit. Langkah ini cocok bagi semua jenis kulit terutama yang kering dan sensitif. Karena kelembaban yang terjaga akan membuat kulit lebih lentur dan mampu menahan tekanan eksternal tanpa mudah kendur. Aplikasikan pelembab setiap pagi dan malam, serta segera setelah mandi atau mencuci wajah, agar kulit selalu terhidrasi. Dengan cara kerja mengunci air di dalam lapisan epidermis dan memperbaiki skin barrier, pelembab membantu sel-sel kulit berfungsi optimal sehingga struktur dermis tetap terjaga dan elastis.
4. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari
Penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari terutama jika Anda sering beraktivitas di luar ruangan. Sangat penting untuk mencegah kerusakan kolagen dan elastin akibat sinar UV. Cukup oleskan 15–30 menit sebelum keluar rumah dan ulangi setiap 2–3 jam untuk perlindungan maksimal. Semua orang perlu melakukan ini, karena paparan UV jangka panjang mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kulit kehilangan kekencangan. Secara mekanisme, sunscreen bekerja dengan membentuk lapisan pelindung yang memantulkan atau menyerap sinar UV sehingga tidak sampai merusak serat kolagen dan elastin di lapisan dermis. Hasilnya, kulit tetap terjaga elastisitasnya.
5. Lakukan Eksfoliasi Secara Teratur
Eksfoliasi, baik fisik (scrub) maupun kimia (AHA/BHA), adalah cara efektif mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang pergantian sel baru. Ini cocok bagi Anda yang memiliki kulit kusam, bertekstur, atau rentan jerawat; frekuensi idealnya 1–2 kali seminggu, disesuaikan dengan sensitivitas kulit. Dengan membuka lapisan atas yang menumpuk sel mati, eksfoliasi tidak hanya membuat tampilan kulit lebih segar, tetapi juga mempercepat regenerasi sel, meningkatkan penyerapan bahan aktif skincare, dan merangsang produksi kolagen. Hasilnya, permukaan kulit terasa lebih halus, garis halus tersamarkan, dan daya lentur kulit pun kembali membaik.
6. Konsumsi Makanan Sehat
Pola makan seimbang yang kaya antioksidan (buah beri, sayuran hijau), vitamin (C, E), mineral, dan lemak sehat seperti omega-3 (ikan salmon, biji chia) adalah fondasi perawatan kulit dari dalam. Setiap hari, asupan nutrisi ini membantu mendukung sintesis kolagen, memperbaiki jaringan yang rusak, dan melindungi sel kulit dari radikal bebas penyebab penuaan dini. Antioksidan bekerja memerangkap radikal bebas, sementara omega-3 meredam peradangan dan menjaga kelembaban kulit dari lapisan dermis, sehingga kulit lebih kenyal dan tampak sehat bercahaya. Sebuah studi berjudul Differential effects of dietary supplements on metabolomic profile of smokers versus non-smokers menunjukkan bahwa suplementasi dengan antioksidan, vitamin, dan asam lemak omega-3 dapat meningkatkan elastisitas kulit.
7. Hindari Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke kulit, serta merusak serat kolagen dan elastin. Berhenti merokok atau menjauhi paparan asap rokok adalah langkah mutlak untuk siapa saja yang ingin mencegah penuaan dini dan menjaga kekencangan kulit. Begitu Anda berhenti, sirkulasi darah membaik, sel kulit mendapatkan lebih banyak nutrisi, dan proses perbaikan kolagen berjalan lebih optimal, sehingga kulit perlahan pulih dari dampak kerusakan akibat nikotin.
8. Kelola Stres dengan Baik
Stres berkepanjangan meningkatkan kadar hormon kortisol yang bisa memecah kolagen dan elastin lebih cepat. Dengan menerapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, olahraga ringan, atau hobi lain yang menyenangkan, Anda membantu menurunkan level kortisol dan meningkatkan aliran darah ke kulit. Saat stres terkendali, sel‐sel kulit pun mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup untuk regenerasi, memicu produksi kolagen, dan menjaga elastisitas kulit tetap optimal. Penelitian berjudul The impact of perceived stress on skin ageing menunjukkan bahwa stres merupakan faktor penting dalam menentukan kerentanan individu terhadap penuaan melalui modifikasi epigenetik, yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit secara keseluruhan .
Ramadhan Glowing
Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

9. Tidur yang Cukup
Selama tidur malam 7–9 jam, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan yang berperan penting dalam regenerasi sel dan sintesis protein struktural seperti kolagen. Semua orang butuh tidur berkualitas ini, terutama mereka yang mulai melihat kantung mata atau kulit kusam. Dengan jadwal tidur teratur dan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan, proses perbaikan sel kulit berjalan maksimal dan hasilnya, di pagi hari kulit terasa lebih segar, kencang, dan siap menghadapi aktivitas.
10. Pertimbangkan Perawatan Medis
Jika kulit Anda mulai menunjukkan tanda-tanda kekenduran yang cukup signifikan dan berbagai perawatan rumahan belum memberikan hasil yang memuaskan, salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah perawatan skin booster berbahan dasar DNA Salmon. Prosedur ini melibatkan penyuntikan polinukleotida dari DNA Salmon ke dalam lapisan dermis untuk memperbaiki jaringan kulit, meningkatkan regenerasi sel, dan merangsang produksi kolagen secara alami. Hasilnya, kulit tampak lebih cerah, lembab, dan kencang dari dalam.
Perawatan ini cocok untuk Anda yang menginginkan efek peremajaan menyeluruh dengan pendekatan yang minim invasif. Namun, seperti prosedur estetika lainnya, DNA Salmon skin booster juga memiliki kemungkinan efek samping, meski biasanya ringan dan sementara. Efek yang mungkin timbul meliputi kemerahan, bengkak ringan di area suntik, memar kecil, atau sensasi gatal. Umumnya, efek ini akan membaik dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah prosedur dilakukan.
Untuk memastikan prosedur dilakukan dengan aman dan sesuai dengan kebutuhan kulit Anda, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke Reglow Klinik by dr. Shindy Putri. Tim dokter kami akan membantu mengevaluasi kondisi kulit Anda secara menyeluruh dan merekomendasikan solusi terbaik yang paling cocok bagi Anda.
Mengembalikan kekencangan kulit memang memerlukan waktu dan konsistensi. Namun, dengan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat, Anda dapat membantu kulit tetap elastis dan tampak muda. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jadi penting untuk menemukan rutinitas perawatan yang paling sesuai untuk Anda.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Effects of hydrolyzed collagen supplementation on skin aging: a systematic review and meta-analysis
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Differential effects of dietary supplements on metabolomic profile of smokers versus non-smokers
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The impact of perceived stress on skin ageing
Diulas oleh: dr. Yunita
Ramadhan Glowing
Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!
