Jenis-Jenis Inflamasi Kulit yang Picu Peradangan: Kenali dan Cegah Sejak Dini

Apa Itu Inflamasi Kulit? 

Inflamasi kulit atau radang kulit adalah reaksi alami sistem imun terhadap rangsangan seperti infeksi, alergi, iritan, atau sinar UV. Sel-sel imun melepaskan zat kimia (sitokin, histamin, dll.) yang memperlebar pembuluh darah → kulit memerah, bengkak, hangat, nyeri, atau gatal. Bila infeksi hadir, bisa muncul nanah dan lepuhan. 

Ini menunjukkan tubuh berusaha melindungi diri.

Jenis‑Jenis Inflamasi Kulit 

A. Infeksi

Microba seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit dapat menyerang kulit melalui luka atau kelembaban.

• Bakteri → Bisul, impetigo, selulitis, kusta
   
• Virus → Cacar air, herpes, kutil, campak
   
• Jamur → Kurap, athlete’s foot, kandidiasis
   
• Parasit → Skabies (kudis), kutu tubuh
   

Gejala umum: kemerahan, bengkak, nyeri tekan, gatal, lepuhan bernanah. Risiko meningkat jika sistem imun melemah (diabetes, HIV, usia lanjut).

B. Dermatitis (Peradangan akibat iritasi atau alergi)

Inflamasi yang bukan dari infeksi, melainkan akibat kontak langsung.

1. Dermatitis kontak iritan – akibat bahan kimia seperti deterjen, sabun keras, pupuk. Terlihat kemerahan, kering, kadang lepuh.
    
2. Dermatitis kontak alergi – dari allergen spesifik seperti nikel, lateks, parfum. Bisa muncul 10 hari hingga 2 minggu setelah paparan; kulit kemerahan, bengkak, gatal.
    
3. Dermatitis atopik (eksim) – kronis dan genetik; sering muncul di lipatan kulit, ditandai gatal, kering, bersisik, dan ruam lebam.
    
4. Dermatitis seboroik – di area berminyak (kulit kepala, wajah, dada); bercak merah dan bersisik, dikenal juga sebagai ketombe tebal.
5. Dermatitis dishidrotik – lepuhan di tangan/kaki karena panas/keringat berlebih.
    

C. Penyakit Autoimun

Sistem imun menyerang sel kulit sendiri:

• Psoriasis – bercak merah tebal bersisik perak, umumnya di siku/lutut; sel kulit tumbuh terlalu cepat.
   
• Lupus – ruam “kupu-kupu” di pipi karena paparan sinar matahari.
   
• Dermatitis herpetiformis (celiac) – setelah mengonsumsi gluten, muncul lepuhan dan gatal.
   

D. Paparan Sinar Matahari (Sunburn)

Radiasi UV merusak sel epidermis → kemerahan, kering, hangat, dapat sampai lepuhan dan mengelupas.

E. Biang Keringat (Miliaria)

Keringat terjebak di pori – muncul bintik merah/lepuhan kecil, umumnya di area lembab; sering terjadi pada anak-anak.

F. Stasis Dermatitis (Varises & Sirkulasi Buruk)

Terjadi karena aliran balik darah terganggu, umumnya di betis – kulit gatal, memerah, tebal, bahkan bisa mengalami borok.

Gejala Umum Berdasarkan Tingkatan

Gejala	Infeksi & Dermatitis	Autoimun & Stasis	Sunburn/Biang Keringat
Kemerahan & Hangat	???? + Nanah jika bakteri	???? + tebal/bersisik	Merah + hangat
Gatal & Sakit	Gatal + nyeri tekan	Gatal kronis/senyap Ramadhan Glowing Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal! Reservasi sekarang	Gatal & perih
Lepuhan/Nanah	Bakteri/jamur/parasit	Jarang, kecuali dishidrotik	Sunburn: lepuhan cairan
Bengkak	Selulitis/infeksi luas	Stasis → bengkak	Bisa bengkak ringan

Penanganan Mandiri Sehari-Hari

1. Kompres dingin –Skin surface temperature reduction after cryotherapy to a casted extremity Menyebutkan Kompres air dingin Mengurangi kemerahan, bengkak, dan nyeri tekan.
    
2. Bahan alami – lidah buaya & minyak teh hijau untuk sifat antiradang dan antimikroba. The Effect of Aloe Vera Clinical Trials on Prevention and Healing of Skin Wound: A Systematic Review menyebutkan lidah buaya Memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan penyembuh luka.
    
3. Kebersihan diri – mandi bersih, cuci tangan, keringkan tubuh terutama sela lipatan dan kaki .
    
4. Hindari berbagi barang pribadi – untuk mencegah penularan infeksi seperti kurap dan kudis.
    
5. Perlindungan sinar matahari – pakai sunscreen minimal SPF 30, topi, dan pakaian pelindung .
    
6. Kenali & hindari iritan/allergen – mengganti produk keras atau yang mengandung alergen seperti nikel, parfum.
    
7. Rawat kelembaban kulit – gunakan pelembab hipoalergenik teratur, terutama untuk eksim.
    
8. Pengelolaan sirkulasi kaki – angkat kaki, latihan ringan; gunakan kompresi jika diperlukan .

5. Kapan Harus ke Dokter

Segera konsultasi bila muncul gejala berikut:

• Infeksi luas, bernanah, bengkak menyebar, nyeri hebat, demam > 38 °C.
   
• Ruam cepat menyebar, lepuhan luas, atau luka melepuh.
   
• Dermatitis tidak kunjung sembuh >3 minggu, meluas ke area sensitif.
   
• Gejala autoimun: bercak bersisik tebal (psoriasis), ruam kupu-kupu (lupus), atau hidroa dishidrotik.
   
• Stasis dermatitis disertai borok, perubahan warna, atau nyeri berlangsung lama.
   

Penanganan medis yang umum direkomendasikan:

• Topikal: krim kortikosteroid, antibakteri, antijamur, antihistamin.
   
• Oral: antibiotik, antivirus (acyclovir), antijamur (clotrimazole), antihistamin, imunomodulator.
   
• Terapi lanjutan: fototerapi (psoriasis/stasis), terapi kompresi, imunoterapi.

Inflamasi kulit meliputi spektrum luas: infeksi, dermatitis iritan/alergi, autoimun, sunburn, biang keringat, hingga stasis. Masing-masing jenis punya ciri khas, mulai dari ruam ringan hingga lepuh nanah dan gangguan sirkulasi.

Kenali gejala sedini mungkin. Bila penanganan rumahan tidak cukup, periksakan ke dokter kulit/sistemik agar peradangan tidak berkembang lebih parah. Kulit yang sehat dan nyaman bisa kamu nikmati bebas rasa khawatir.

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Skin surface temperature reduction after cryotherapy to a casted extremity
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The Effect of Aloe Vera Clinical Trials on Prevention and Healing of Skin Wound: A Systematic Review

Ditinjau Oleh: dr. Yunita

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang